Slide # 1

Slide # 1

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Slide # 2

Slide # 2

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Slide # 3

Slide # 3

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Slide # 4

Slide # 4

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Slide # 5

Slide # 5

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Welcome To My Blog

Monday, June 6, 2011

Bengkel Mekanik (Pengertian dan Penerapan Keselamatan Kerja)

Setiap orang bekerja atau berlatih apapun pekerjaannya perlu memperhatikan keselamatan kerja, baik untuk keselamatan kerja manusia yang bekerja maupun keselamatan kerja alat dan bahan yang digunakan. Oleh karena itu dilakukan penelitian kesehatan dan keselamatan kerja yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kecelakaan, mencegah timbulnya penyakit akibat kecelakaan, mencegah cacat tetap, mengamankan alat-alat kerja, meningkatkan produktivitas kerja, menjamin tempat kerja yang sehat dan bersih, memperlancar meningkatkan dan mengamankan hasil alat yang diproduksi di Laboratorium / Workshop / Benkel Mekanik-Listrik.
Pengertian keselamatan kerja :
Defenisi keselamatan kerja adalah suatu tindakan pencegahan terjadinya kecelakaan atas, kecelakaan terhadap manusia, kerusakan alat dan bahan, kerusakan gedung / tempat kerja, kerusakan lingkungan hidup.
Keselamatan kerja adalah pencegahan timbulnya penyakit akibat lingkungan kerja atau pekerjaan yang mempengaruhi fisik atau mental pekerja dan masyarakat sekitarnya. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan perlu diadakan tindakan yang bersifat prefentif (pencegahan) dan represif, yaitu usaha untuk membatasi akibat-akibat kecelakaan agar jangan sampai meluas bila sudah terjadi. Keselamatan kerja sangat dipenaruhi oleh kondisi mental pekerja, kondisi fisik pekerja, dan kondisi tempat kerja.
Konsep dasar keselamatan kerja bertitik tolak pada kejadian dimana : setiap kecelakaan pasti ada penyebabnya, langkah tindak lanjut harus segera dilakukan yaitu melaporkan kejadian, mempelajari, dan menganalisa sebab terjadinya untuk mencegah jangan sampai terulang kembali, perlengkapan keselamatan kerja tidak tersedia, bilamana tidak ada langkah-langkah perbaikan yang nyata maka kecelakaan tersebut dapat terulang kembali
Untuk mencegah terjadinya kecelakaan, perlu dilakukan beberapa langkah seperti: pembinaan kondisi fisik pekerja, melatih kebiasaan dalam keselamatan kerja, membina kesadaran perlunya keselamatan kerja, melakukan analisan dan pencegahan terhadap bahaya kerja, terpaduan program latihan keterampilan dengan pembinaan keselamatan kerja,membina instruktur / pengawas khusus dalam hal keselamatan kerja, meningkatkan partisipasi semua pihak terhadap keselamatan kerja, laporan tertulis hal keselamatan kerja.
Terdapat 4 bagian pokok anatomi kecelakaan yaitu :
  1. Faktor-faktor penyebab 
  2. Keadaan / kasus saat timbulnya 
  3. Kecelakaan itu sendiri 
  4. Akibat dari pada kecelakaan
Pengawasan kecelakaan kerja, kondisi fisik dan mental pekerja, merupakan tiga factor timbulnya kondisi dan gerakan yang tidak aman, yang menyebabkan terjadinya kecelakaan. Sebelum terjadinya kecelakaan kerja perlu adanya informasi dan contoh penanggulangan keadaan darurat pada kecelakaan kerja.
Ada 3 pendekatan dasar untuk analisa bahaya kerja :
  1. Analisa bahaya kerja terhadap perlengkapan, fasilitas kerja dan perlengkapan alat angkut barang. 
  2. Analisa bahaya kerja didalam melaksanakan pekerjaan teknis, bongkar pasang, mengelas, menggerinda, dan sebagainya. 
  3. Analisa bahaya kerja atas jenis pekerjaan seperti, pemasangan pipa, pemasangan perlengkapan tenaga uap, mengecat, menggergaji kayu, dan sebagainya.
Peralatan Keselamatan Kerja

Alat pelindung badan :
  1. Alat pelindung mata : Mata harus terlindung dari panas, sinar yang menyilaukan, dan juga debu, karena itu diperlukan kacamata dan lensa. Kacamata debu adalah alat pelindung mata supaya mata tidak kemasukan debu atau beram (tatal) dari logam pada waktu pengrjaan menggerinda, memahat, dan lain-lain. Kacamata las adalah kacamata untuk pekerjaan las asetilen dan las listrik. 
  2. Alat pelindung kepala : Topi atau peci adalah alat pelindung kepala bila bekerja pada bagian yang berputar, misalnya mesin bor atau pada waktu mengelas. 
  3. Alat pelindung telinga : Alat yang melindungi telinga dari gemuruhnya mesin yang sangat bising, juga penahan bising dari letupan-letupan. 
  4. Alat pelindung kaki : Untuk menghindari kaki dari tusukan benda tajam atau terbakar oleh zat kimia maka dipergunakan sepatuyang terbuat dari bahan yang disesuaikan dengan kebutuhan.
Dalam menggunakan pahat membutuhkan pengalaman, dan harus berhati-hati agar tidak memukul jari. Adapun langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam keselamatan kerja adalah sebagai berikut :
  1. Alat dan bahan jangan sampai jatuh kelantai. 
  2. Pergunakan pakaian kerja praktik yang telah ditentukan. 
  3. Jangan mengkencangkan baut-baut kompenen terlalu keras, karena kemungkinan akan rusak atau patah. 
  4. Periksa alat-alat yang diperlukan, kepresisiannya, kelengkapan, dan kualitasnya. 
  5. Untuk menghindari kesalahan sambung atau hubungan singkat,pergunakan alat ukur multitester. 
  6. Bahan-bahan praktik harus seefisien mungkin diperlukan. 
  7. Jangan menghubungkan rangkaian kerja dengan sumber tegangan listrik sebelum mendapat persetujuan dari instruktur / dosen praktik. 
  8. Harus berhati-hati karena bekerja menggunakan tegangan 380V / 220V / 50HZ / Arus bolak-balik / 1Fase / 3Fase / VAC.

0 comments: